Kasus
impor daging sapi yang sedang hangat ini menimpa mantan presiden PKS dan
Menteri Pertania,selaku kader PKS. Dua orang ini merupakan aktor-aktor yang
memiliki hubungan yang bisa dibilang cukup erat. Presiden PKS yang memiliki power terhadap kader di bawahnya,
mungkin bisa dikhususkan pada Pak Suswono dalam kasus ini. Diduga terdapat
peran Pak Luthfi terhadap kasus impor daging sapi. Dimana kadernya menguasai
sumber kekuasaan pada bidang pertanian. Di sini power Pak Luthfi bermain untuk
memengaruhi kasus ini.
Pada
pucuk kepemimpinan kementrian Pak Suswono merupakan government elite yang memiliki kuasa merekomendasikan untuk kuota
impor daging sapi dan Pak Luthfi yang memiliki jaringan usaha daging juga bisa
disebut non-government elite yang
memiliki pengaruh.
Pada
kasus ini banyak terjadi lobi-lobi dalam penanganannya, mengambil istilah
Pareto,yaitu residu I, dimana memakai cara persuasif yang lihai, cerdas, dan
kreatif (foxes). Terdapat lobi antar
pengusaha dan pemerintah dengan pengusaha. Walaupun begitu, mereka akhirnya
dijadikan tersangka oleh KPK.
Pak
Suswono juga pernah berkata, ia sangat mengapreasi KPK bisa mengungkap korupsi
yang berada di kementriannya, hal ini juga bisa disebut dengan formula politik,
dimana statement ini keluar untuk mendukung KPK menuntaskan korupsi di
Indonesia. bahkan juga jargon PKS adalah bersih, peduli, professional, dimana
Presiden PKS yang baru, Ust. Anis Matta, PKS mendukung agenda pemberantasan
korupsi karena ini agenda bersama kita.
Mungkin
kritik untuk kasus ini, kenapa hanya kementrian Pertanian yang terkena dampak
kasus ini, mengapa Kementrian Perdagangan dan Koordinator Perekonomian tidak
tersangkut hal yang sama, padahal dua kementrian ini juga punya sangkut
pautnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar