Cari Blog Ini

Minggu, 11 Mei 2014

Kasus Kementan terkait PKS

Kasus impor daging sapi yang sedang hangat ini menimpa mantan presiden PKS dan Menteri Pertania,selaku kader PKS. Dua orang ini merupakan aktor-aktor yang memiliki hubungan yang bisa dibilang cukup erat. Presiden PKS yang memiliki power terhadap kader di bawahnya, mungkin bisa dikhususkan pada Pak Suswono dalam kasus ini. Diduga terdapat peran Pak Luthfi terhadap kasus impor daging sapi. Dimana kadernya menguasai sumber kekuasaan pada bidang pertanian. Di sini power Pak Luthfi bermain untuk memengaruhi kasus ini.

Pada pucuk kepemimpinan kementrian Pak Suswono merupakan government elite yang memiliki kuasa merekomendasikan untuk kuota impor daging sapi dan Pak Luthfi yang memiliki jaringan usaha daging juga bisa disebut non-government elite yang memiliki pengaruh.

Pada kasus ini banyak terjadi lobi-lobi dalam penanganannya, mengambil istilah Pareto,yaitu residu I, dimana memakai cara persuasif yang lihai, cerdas, dan kreatif (foxes). Terdapat lobi antar pengusaha dan pemerintah dengan pengusaha. Walaupun begitu, mereka akhirnya dijadikan tersangka oleh KPK.

Pak Suswono juga pernah berkata, ia sangat mengapreasi KPK bisa mengungkap korupsi yang berada di kementriannya, hal ini juga bisa disebut dengan formula politik, dimana statement ini keluar untuk mendukung KPK menuntaskan korupsi di Indonesia. bahkan juga jargon PKS adalah bersih, peduli, professional, dimana Presiden PKS yang baru, Ust. Anis Matta, PKS mendukung agenda pemberantasan korupsi karena ini agenda bersama kita.


Mungkin kritik untuk kasus ini, kenapa hanya kementrian Pertanian yang terkena dampak kasus ini, mengapa Kementrian Perdagangan dan Koordinator Perekonomian tidak tersangkut hal yang sama, padahal dua kementrian ini juga punya sangkut pautnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar