Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Mei 2014

“Makmurnya” Pemulung pada hari Jumat di Masjid Kebayoran Baru

Saat itu ada pertemuan dari suatu  Bimbel terkenal yang pusatnya di kebayoran baru. Acara ini berlangsung tiga hari, yaitu kamis sampai dengan sabtu. Saya datang hari kamis dan sabtu saja karena tidak ada sms untuk datang hari sabtu.. kejadian ini terjadi saat hari jumat, tepatnya pada shalat jumat. Saya keluar dari tempat bimbel ingin shalat jumat di masjid terdekat. Ketika itu sudah banyak yang di luar masjid dengan duduk memakai Koran. Banyak anak kecil yang menjual Koran untukkepentingan alas shalat dengan rincian empat lembar dengan harga lima ratus rupiah. Saya pun membelinya karena melihat antusias masyarakat dalam shalat jumat sampai ke taman dan banyak yang membeli koran. Saya mendekati masjid itu,ternyata masih ada tempat kosong di dalam (dalam hati, gag usah beli tadi ya) walaupun di selasarnya.
Waktu mendengarkan khutbah jumat, saya melihat keadaan sekeliling. Ada anak kecil yang sibuk dengan pekerjaannya, yaitu merapikan sepatu, khususnya pantopel. Tidak hanya dirapikan, tetapi juga disemir sampai kinclong tuh sepatu dan diberikan nomor di sepatunya. Dalam hati, ni bocah kagak dengerin khotbah apa ya, memang baik perbuatannya, tapi kan ada kegiatan wajib yang berlangsung. Kegiatan dia pun selesai dan ia keluar Masjid duduk di sebuah warung. Saya pun berhusnudzan, insyaallah dia ikut shalat jumat nanti.

Shalat jumat pun selesai, kembali ke tukang semir. Roman-romannya dia tadi shalat jumat. Lalu, Ia menghampiri tempat sepatu tersebut. Bapak-bapak pun mengambil sepatunya dan ia memberikan simbol untuk dibayar hasil kerjanya. Ada yang ngasih dua ribu, seribu, bahkan lima ribu. Beruntung sekali dia, saya pikir bakal ada orang yang marah gara-gara sepatunya dibersihkan tanpa sepengetahuannya. Ternyata tidak ada, mungkin bapak-bapak di sana sudah biasa dengan aktivitas anak tersebut.

Selain itu, ada juga hal yang memberikan penghasilan lebih. Tadi kan sudah anak yang ngejual Koran dan membersihkan sepatu. Ternyata penjualan Koran tersebut memberikan dampak kepada pengumpul Koran bekas. Koran yang dibeli dengan harga lima ratus tadi ditinggalkan begitu saja. Kayak nyawer uang saja, uang gope-an berserakan di selasar masjid dan taman dekat masjid. Kalau saya mah dibawa pulang taruh tas, dikumpulin sama Koran lainnya (lumayan nambah kiloan,hehe). Pemulung berdatangan mengambil Koran atau uang gope-an yang berserakan tadi, kumpulan Koran yang saya lihat mencapai kurang lebih lima karung. Waw, lumayan juga tuh, berapa kilo ya itu..?. Jika masyarakat berpikiran untuk membantu pemulung, ya jangan setengah-setengah. Bekas Koran untuk shalat langsung diletakkan di karung jangan dibiarkan begitu saja, kasihan juga penjaga masjid harus membersihkannya.

Ini terjadi seperti teori Social Contagion Theory (Teori Penularan sosial) menyatakan bahwa orang akan mudah tertular perilaku orang lain dalam situasi sosial massa. Mereka melakukan tindakan meniru/imitasi[1]. di mana individu melakukan suatu tindakan yang sebenarnya bukan kebiasaannya karena banyak orang yang melakukan, dia pun jadi tertular untuk mengikutinya. Fenomena yang terjadi di Indonesia bahkan mungkin negara lainnya. Di sini lah kita membutuhkan suatu ke-istiqomah-an dalam membuang sampah atau melakukan sesuatu apa pun agar tidak mudah dipengaruhi orang lain dalam bertindak. Nilai tersebut harus kita internalisasikan dan sosialisasikan kepada anak-anak kita kelak agar tidak terjadi penyimpangan massal yang sebenarnya bisa dihindarkan.
Kembali pada kasus tukang semir, seharusnya ia tidak melakukan perbuatan tersebut. Ini sudah dicantumkan pada Alquran yang mulia, Allah SWT berfirman:

9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Jumu’ah: 9)

[1475] Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.
Sudah jelas di Alquran agar semua aktivitas harus dihentikan untuk melakukan ritual shalat Jumat. Jadi, untuk tukang semir, kalo mau menyemir sepatu sebelum khatib naik mimbar. Toh pahala shalat jumat bisa mengalahkan rupiah atau mata uang lainnya. Memaang perbuatannya merupakan sebuah tuntutan untuk memperoleh kelangsungan hidupnya, tetapi kita harus yakini bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki (Ar-Rozaq),.  Allah lah yang memberi rezeki melalui perantara manusia. So, tidak usah khawatir untuk mencari rezeki, yang penting kita tahu mana waktu untuk bekerja dan beribadah kepada Allah.
Ahad, 28 Ramadhan 1432 H


2 komentar:

  1. New Casinos - Microgaming - Microgaming
    Microgaming is the leading casino software provider 다파벳 with a reputation for providing a 마틴게일전략 rich casino experience to players around the 슬롯 머신 게임 globe. It is 포커 스트레이트 one of 부들 이 벗방 the

    BalasHapus
  2. Best casino, slots, free spins no deposit bonus codes
    No deposit bonus codes ✓ No Deposit Casino Bonus 삼척 출장샵 Codes ✓ Best no deposit 대전광역 출장안마 casino bonus codes ✓ Play slots for 전라남도 출장마사지 free, without 광명 출장마사지 deposits! No deposit required, 김천 출장마사지

    BalasHapus