Sekolah sistem sentra, mungkin jarang terdengar
oleh alat pendengaran kita. Saya
pun tahu baru-baru ini diberitahu oleh teman saya. Saat saya mendengar teman
saya bercerita mengenai sistem sentra, saya pun mencoba untuk mengerti
pembicaraannya. Saya pahami sistem ini baik untuk anak-anak karena masa
anak-anak sangat cepat untuk mengembangkan potensinya. Mungkin jika dalam
sosiologi Play stage dan Game Stage bisa terpenuhi, bahkan generalized other.
Sebelum menjelaskan lebih jauh, yuk kita cari tahu apa sih sistem sentra?
BCCT adalah kependekan Beyond Centers and Circle Time atau yang lebih dikenal di sini dengan sebutan “Sistem
Sentra” -- pembelajaran yang menggunakan prinsip-prinsip yang terpusat, fokus,
dalam lingkaran-lingkaran kecil, yang membangun segenap potensi anak agar otak,
tubuh dan akhlaknya berfungsi secara positif dan optimal. Sentra
belajar merupakan satu sistem pengelolaan kelas yang terpusat pada
satu kegiatan yang ditangani oleh satu orang guru secara khusus[1]. Sistem ini
berasal dari Amerika Serikat yang kemudian diadopsi oleh Sekolah Al-Falah
Jakarta, dengan filosofi yang disesuaikan/dirujuk kepada Al-Qur’an[2]. Sentra berasal dari kata centre yang
artinya pusat. Sistem sentra menganut prinsip-prinsip dasar pemikiran
teori Jean Piaget[3]:
“Anak-anak
hendaknya dapat melakukan percobaan sendiri, penelitian sendiri. Guru dapat
mengarahkan mereka dengan menyediakan alat-alat yang tepat. Tetapi yang paling
mendasar adalah bahwa anak mengerti tentang sesuatu. Anak harus membangun
dirinya dan menemukan dirinya."
Melihat dari pengertian ini, sungguh
baik sistem ini untuk perkembangan anak-anak kita. Si anak terlibat langsung
dalam atmosfer pendidikan yang diajarkan. Seperti yang dikatakan suatu tokoh,
“Jika Anda hanya mendengar, Anda
akan lupa
Jika Anda menulis, Anda akan ingat
Jika Anda terlibat, Anda akan
paham.”
Berbeda dengan sistem pendidikan
konvesional, yang kita dapatkan di Taman Kanak-Kanak dahulu. Saya pun merasakan
perkembangan saya cukup lambat untuk mengetahui sesuatu. Untung sekarang muncul
sistem baru, yaitu sistem sentra. Itu hanya sebagian kecil dari sistem sentra,
mau tahu lebih banyak mengenai sistem ini, yuk kita lanjutin bacanya. Penulis
akan mencoba meringkasnya karena terlalu banyak pembahasan sistem ini.
Sistem sentra merupakan terobosan sistem
pendidikan yang cukup baik. Di sini akan dijelaskan lebih lanjut dari sistem
tersebut. Secara umum sistem sentra[4]:
Pembelajaran
dengan sistem lingkaran-lingkaran, yang masing-masingnya terfokus pada satu
bidang studi dan mendalam.
Sistem
kurikulumnya diberikan secara individual: disesuaikan dengan tahapan dan
kemampuan setiap anak didik.
Artinya,
kurikulum Sistem Sentra tidak klasikal, yang mengajarkan materi yang sama
kepada semua anak.
Pembelajaran
diberikan secara langsung/kongkret
Tidak
ajar langsung (direct teaching) satu arah dari guru ke murid, melainkan
lebih mengembangkan potensi dan kreatifitas anak (guru justeru “belajar” dari
murid).
Para
guru secara tegas harus menerapkan sikap “3 M”: (TIDAK) Melarang,
Menyuruh, Marah (menghukum anak).
Belajar
dilakukan melalui bermacam-macam permainan, dengan prinsip Happy Learning
(Bahagia Belajar, Belajar Bahagia).
Tujuan
umum yang akan dicapai oleh setiap sentra yaitu[5]:
- Anak
mampu berkomunikasi dengan benar
- Menumbuhkan
kerjasama yang baik
- Mengembangkan
daya imajinasi dan fantasi anak
- Mengembangkan
rasa empati anak
- Melatih
anak menemukan sendiri sesuatu itu benar atau salah
- Mengembangkan
daya fikir anak
1. SENTRA BALOK
2. SENTRA PERSIAPAN
3. SENTRA PERAN
BESAR
4. SENTRA PERAN
KECIL
5. SENTRA SENI
6. SENTRA IMTAQ
7. SENTRA BAHAN ALAM
Idealnya,
setiap sekolah memiliki ke-7 sentra tersebut. Tetapi, berapa pun yang bisa kita
selenggarakan saat ini, itu sudah lebih baik daripada menggunakan sistem
klasikal (direct teaching) atau belajar dengan cara menggurui.
Cara memulai sistem sentra[7]:
Sebelum
menggunakannya, semua guru harus memahami terlebih dahulu Sistem Sentra (BCCT)
melalui pelatihan-pelatihan yang intensif, dan melaksanakannya secara
konsisten: tekun, sabar, dan mau melakukan perbaikan terus-menerus.
Para
guru dan murid harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, memenuhi
kaidah SPOK.
Semua
guru yang terlibat harus merupakan satu tim kerja yang kompak, berdisiplin
tinggi, mau bekerja keras dan cerdas, saling menghargai dan saling membantu.
Bagaimana dengan nilai rapornya?
Pasti Anda bertanya-tanya. Penilaian rapor nya berbeda dari biasanya, Banyak
item-item yang akan dinilai dari sang guru dari setiap sentra yang
diselenggarakan. Terdapat nilai K (kurang), C (cukup), B (baik), dan deskripsi
nilai.
Itulah gambaran terkait sistem
sentra, semoga Anda bisa membayangkannya Siapa tahu anak Anda ingin
disekolahkan di tempat pendidikan yang bersistem tersebut (beneran gak promosi).
Sistem ini mungkin
mirip sedikit dengan sistem mentoring keislaman atau mentoring umum, di mana
membuat lingkaran dan si guru melihat perkembangan peserta mentoringnya.
Terlepas dari itu yang sudah dijelaskan di atas, sistem ini mempunyai kelebihan
yang banyak, seperti bisa melihat denga jeli perkembangan secara cepat, banyak
informasi yang didapatkan, dan bisa dekat berhubungan dekat dengan si
anak.Ternyata sistem yang baik ini mempunyai kekurangan yang substansial, yaitu
kualitas guru. Peran guru di sini sangat besar untuk mengolah dan mengembangkan
potensi anak. Sistem ini memang menuntut kreativitas guru agar anak bisa nyaman
dengan pola ajarannya. Guru lah sang agen of change untuk si anak untuk
di dunia pendidikan. Maka dari itu, sistem sentra mempunyai program pelatihan
guru bahkan orang tua murid agar bisa memahami pola pengembangan anak-anak.
Terkadang pelatihan belum cukup mengupgrade
tenaga pengajar. Tenaga pengajarlah yang harus mengupgrade dirinya terus
menerus dengan pengalaman yang ia hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar